narsis saat latihan |
"Khif, ini gimana pioneringnya?" kata topaz
kepadaku.
"Kamu sama Abdi buat simpul di sebelah sana."
kataku, ya kami sedang berlatih membuat sebuah pionering untuk
mengikuti sebuah lomba pramuka di tingkat kwaran. Ketika itu aku masih menjadi
pratama, oleh karena itu aku bertugas membagi tugas kepada teman-temanku di
regu ini.
"Khifni !" panggil Kak Edi, pembinaku,
berperawakan agak besar namun atletis karena beliau guru olahraga. Beliau
menjadi panutan kami di Pasukan Penggalang.
"Siap kak!" aku segera menghampirinya.
"Besok april ikut saya ke solo." mungkin seperti
perintah atau ajakan.
"Untuk apa kak? apa ada kegiatan di Solo?" tanyaku
penasaran. Saat itu, memang di grup facebook sedang ramai
mengenai akan diadakannya Kemah Budaya Nasional di Solo dan sebanarnya aku
ingin ikut, namun karena terbatas biaya aku mengurungkan niatku.
"Ehmm... Kamu dan regumu kemarin juara 3 kan di LCTP
Kwarcab?"
"Iya kak." aku bingung apa kaitannya LCTP dengan
Solo, bukankah regu yang juara 1 sudah berangkat untuk mengikuti LCTP tingkat
kwarda.
"Ya, ada kabar dari kwarcab, bahwa pemenang Juara 1, 2,
dan, 3 pada LCTP kemarin berhak menjadi kontingen kwarda kebumen untuk kegiatan
di Solo"
"Kemah Budaya kak?" aku sudah sangat penasaran,
jadi ku asal tebak saja
"Iya" jawab beliau singkat sambil tersenyum. Tentu
saja aku sangat gembira dengan hal ini.
"Tapi kita hanya
boleh mengirim 2 orang untuk acara ini, jadi besok seleksi ya..."
"Siap kak!"
kataku bersemangat dan mohon izin kembali ke regu untuk persiapan lomba.
~~~
Hari itu, adalah H-1 sebelum lomba pramuka di tingkat kwaran.
Kami sudah menyiapkan semuanya, alat, yel-yel, strategi, bahkan Bahar,
anggotaku sudah sangat fasih berbahasa inggris untuk mengikuti speech
contest yang merupakan salah satu mata lombanya.
"Semua sudah
siap?" Tanya Kak Edi pada kami, beliau menghampiri kami di sanggar,
sebenarnya ini bukan sanggar, melainkan UKS yang sedang tidak dipakai.
"Siap kak!"
Jawab kami bersemangat.
"Baik, jadi
besok april akan ada 2 orang dari kalian yaitu Khifni dan Aziz untuk mengikuti
Kemah Budaya Nasional di Solo." Beliau memberi pengumuman. Aku cukup
terkejut ternyata aku terpilih. Padahal saat seleksi khususnya saat unjuk
budaya menurutku aku sangat buruk.
"Wuuiish..
Selamat-selamat!" Kata teman-temanku menyelamati aku dan Aziz.
"Tapi, ada
syaratnya, syaratnya kalian harus jadi terbaik saat LT-2 (lomba tingkat kwaran)
besok, masa tingkat kwaran nggak bisa mau ikut tingkat kwarnas." Kata
beliau yang cukup memacu semangatku.
~~~
"Priiit!!!"
Suara pluit seorang DKR memanggil kami untuk mengikuti upacara. Kebetulan
pangkalan kami menjadi tuan rumah kegiatan 2 tahun sekali ini.
"Siaaap Grak!
Tanpa penghormatan bubar barisan jalan!" komando pemimpin upacara
membubarkan barisan. Regu kami langsung berlali menuju ke tempat pendirian pionering,
karena regu yang pertama selesai mendirikan pionering akan
berangkat terlebih dahulu ke pos-pos. Di lomba ini ada pos PBB, pos
tali-temali, pos PUPK, dan lain sebagainya.
~~~bersambung~~~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar