Setelah beberapa pos sebelumnya saya memposting
hal-hal tentang pergerakan nasional. Pada pos kali ini saya ingin memposting
beberapa tokoh yang berperan pada masa pergerakan nasional. Tentu saja, masa
pergerakan nasional tidak akan terjadi jika tokoh-tokoh ini tidak ada. Siapa
sajakah mereka? Berikut beberapa tokoh pergerakan nasional dan perannanya.
1. Dr. Soetomo
Beliau pernah bersekolah di STOVIA pada tahun 1903. Lalu bersama
mahasiswa-mahasiswa lain, beliau mendirikan Budi Utomo pada 1908. Lalu pada
tahun 1930 mendirikan Partai Bangsa Indonesia. Dilanjutkan mendirikan Partai
Indonesia Raya pada 1935.
2. Ki Hajar Dewantara
Memilik nama asli Raden Mas Suwardi Suryaningrat. Bersama
dengan Danudirja Setiabudi dan Cipto Mangunkusumo mendirikan Indische Partij.
Lalu mendirikan Perguruan Taman Siswa yang mengajarkan sifat kebangsaan. Beliau
diberi gelar Bapak Pendidikan Nasional.
3. Douwes Dekker
Beliau masih kerabat dekat dengan Eduard Douwes Dekker,
pengarang buku Max Haveelar. Bernama asli Ernest Francois Eugene Douwes Deker
dengan nama Indonesia Danuudirja Setiabudi. Beliau mendirikan Indische Partij
bersama Ki Hajar Dewantara dan Cipto Mangunkusumo. Walaupun bukan Indonesia
asli, beliau membela sepenuh jiwa atas kemerdekaan Indonesia.
4. KH.Samanhudi
Beliau lahir di Laweyan, Solo pada tahun 1868 dari keluarga
pedagang. Pada tahun 1905, beliau mendirikan Serikat Dagang Islam (SDI),
organisasi yang menentang Belanda dan memperjuangkan martabat pedagang pribumi.
SDI berubah menjadi Sarekat Islam (SI) pada tahun 1912 dan pada kongres tahun
1913, beliau terpilih menjadi ketua. KH. Samanhudi juga terlibat dalam gejala
politik pasca kemerdekaan dengan membentuk Barisan Pemberontak Indonesia yang
melawan Belanda NICA, dan lascar rakyat yang bernama Gerakan Kesatuan Alap-Alap.
Beliau lahir di Ponorogo,pada tahun 1882 dari keluarga R.M
Cokroamiseno, seorang pegawai pemerintahan yang pernah menjabat sebagai bupati.
Sepak terjang politiknya menonjol pada tahun 1912. Saat itu beliau mendirikan
SDI yang kelak akan berubah menjadi SI. Kata mutiaranya yang termasyhur “
setinggi-tinggi ilmu,semurni-murni tauhid dan sepintar-pintar siasat”.
6. KH.Ahmad Dahlan
Ahmad Dahlan adalah tokoh pergerakan nasional yang lama
belajar pengetahuan Agama di Mekkah. Beliau mendirikan Muhammadiyah pada
tanggal 18 November 1912 di Yogyakarta. Tujuan Muhammadiyah adalah mengajarkan
Agama Islam dengan Al-Qur’an dan Hadist.
Wahid Hasyim adalah putra Hasyim Ashari, pelopor dan pendiri
NU (Nahdatul Ulama). Tujuan NU adalah memecahkan berbagai persoalan umat Islam
baik dalam hal Agama maupun kehidupan di masyarakat. Tahun 1938, Wahid Hasyim
bergabung dengan NU. Empat tahun kemudian beliau diangkat sebagai ketua NU.
Perkembangan NU sebagai organisasi politik dan keagamaan tidak terlepas dari
peranannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar