gambar pertama di google dengan kata kunci "reformasi" |
Apa sih yang
kalian pikirkan tentang reformasi? Demonstrasi 1998? Tumbangnya Soeharto? atau
Kebebasan Pers? Baik, mari kita kupas perlahan, apa itu reformasi, dan apa
efeknya bagi Indonesia
Reformasi, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah perubahan secara drastis untuk perbaikan (bidang politik, sosial, atau agama) di suatu masyarakat atau negara.
Menurut penulis, reformasi adalah suatu pembentukan kembali suatu tatanan untuk menjadi lebih baik dengan menghentikan penyimpangan-penyimpangan yang terjadi melalui perombakan secara menyeluruh dalam bidang politik, ekonomi, hukum, sosial, agama, dan lain-lain.
Sekarang, kita dapat merasakan berbagai dampak yang ditimbulkan oleh reformasi yang telah terjadi. Diantaranya ada yang positif maupun yang negatif.
Dari sisi positif, adanya reformasi merupakan langkah untuk
membatasi kekuasaan eksekutif. Pertama, pembatasan masa jabatan presiden.
Seperti ynag kita ketahui bersama, bahwa Presiden Soeharto adalah presiden dengan
masa jabatan yang paling lama, 32 tahun. Dengan lamanya masa jabatan ini,
presiden dapat merasa “berkuasa selamanya” sehingga sangat membahayakan
demokrasi. Dengan adanya reformasi, masa jabatan presiden dibatasi menjadi 5
tahun dan setelahnya dapat dipilih kembali.
Kedua, adanya pemilu. Walaupun sebelum reformasi sudah ada
pemilu, namun rakyat merasa bahwa pemilu hanyalah sebuah acara seremonial untuk
menambah masa berkuasa “Sang Beringin Kuning”. Hal ini karena dalam pemilu,
sudah menjadi rahasia umum bahwa Partai Golkar akan menjadi pemenang pemilu.
Setelah adanya reformasi dan amandemen UUD, akhirnya rakyat dapat “lebih merasa”
demokratis dengan memilih langsung dengan Luber Jurdil siapakah yang akan “melayani”
mereka.
Ketiga, Kebebasan Pers. Sejak Reformasi, kebebasan pers dan
berpendapat menjadi salah satu hak yang wajib dipenuhi pemerintah. Hal ini karena
sebelum reformasi, pers hanyalah pengeras suara pemerintah untuk “mendoktrin”
rakyat akan kebijakan yang dikeluarkan. Pasca Reformasi, rakyat dan pers
menjadi lebih bebas dalam berpendapat.
Walaupun banyak memiliki sisi positif, semua hal tentu
memiliki sisi “gelapnya”. Berikut beberapa dampak negatif reformasi.
Pertama, Kebebasan yang “Kebablasan”. Sejak reformasi,
memang kebebasan berpendapat menjadi hal yang paling dirasa manfaatnya. Namun,
seiring dengan berjalannya waktu, masyarakat lupa mengenai etika berpendapat
dan lupa bahwa kebebasan tentu masih punya batasannya.
Kedua, Multitafsir Demokrasi. Reformasi selalu
mengkoar-koarkan tentang demokrasi. Namun, pada kenyataannya, penfsiran
demokrasi tiap orang berbeda-beda. Hal inilah yang menjadikan demokrasi terasa abstrak.
Demikian, semoga bermanfaat, sampai jumpa….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar