Dampak Penjajahan Jepang

 Hai sobat… Dari kemaren ane ngepostnya Jepang mulu… Ya tidak bisa dipungkiri bahwa Jepang adalah salah satu dari bagian sejarah bangsa kita. Walaupun “hanya” 3,5 tahun menjajah bangsa kita, kita tidak bisa menafikan begitu saja penjajahan ini. 3,5 tahun ini justru dianggap lebih kejam dibanding penjajahan Belanda selama bertahun-tahun.

Walaupun demikian, tidak hanya dampak negatif yang kita terima sebagai bangsa jajahan. Ada juga beberapa manfaat dan bahkan sebagian besar bertahan samapai sekarang akibat penjajahan Jepang. Dampak-dampak itu meliputi berbagai bidang, ada bidang politik, sosial, budaya, ekonomi, dan pendidikan.

Pertama, yang akan dibahas adalah dari bidang politik. Dari bidang ini kita mendapat cukup banyak manfaat, antara lain : mendukung semangat nasionalisme secara tidak langsung dengan mengobarkan semangat anti-Belanda, memperbolehkan penggunaan Bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar, dan melarang penggunaan Bahasa Belanda, membentuk lembaga untuk mempersiapkan kemerdekaan, yaitu BPUPKI dan PPKI, serta dengan memberi kesempatan bagi rakyat Indonesia untuk ikut serta dalam pemerintahan politik.

Namun, ada juga dampak negatif di bidang politik ini, seperti pembubaran partai politik, pelarangan kegiatan-kegiatan, dan rapat politik.

Kedua, adalah bidang sosial. Pada bidang ini Jepang meninggalkan hal-hal yang sebagian besar masih bertahan sampai sekarang. Antara lain : Adanya Kinrohosi atau kerja bakti massal, menumbuhkan kesadaran dan keyakinan yang tinggi akan harga dirinya, serta dengan pembentukan strata masyarakat hingga tingkat paling bawah yaitu Tonarigami atau Rukun Tetangga (RT).

Ada juga dampak negatifnya, yaitu : Adanya praktik jugun ianfu atau perbudakan wanita jepang untuk menghibur tentara Jepang, aturan dan pengawasan pers oleh Jepang sehingga tidak ada pers independen, kegiatan romusha yang menyengsarakan dan memiskinkan rakyat, serta maraknya perampokan, pemerkosaan, dan lain-lain.

Ketiga, yaitu bidang budaya. Bidang budaya ini tentu menjadi hal baru bagi indonesia seperti Pendirian Keimin Bunka Shidosho (Pusat Kebudayaan) untuk mewadahi aktivitas kebudayaan Indonesia, dan pembentukan Persatuan Aktris Film Indonesia (PERSAFI).

Dampak negatifnya adalah Pelarangan terhadap buku-buku berbahasa Belanda dan Inggris yang menyebabkan pendidikan yang lebih tinggi terasa mustahil, keharusan melakukan seikeirei atau penghormatan pada dewan dan kaisar jepang, serta menyanyikan lagu Kimigayo (Lagu kebangsaan Jepang)

Keempat, bidang keempat ini adalah bidang ekonomi. Dari Jepang, kita diajarkan Line System pada saat bercocok tanam untuk meningkatkan hasil pertanian, dan pendirian koperasi untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya.

Adapun negatifnya adalah : Pengambilan secara paksa makanan, pakaian, dan perbekalan lainnya, Eksploitasi sumber daya alam untuk kepentingan perang Jepang, Krisis ekonomi karena terjadinya inflasi, serta self sufficiency yang mengakibatkan terputusnya hubungan antar daerah.

Kelima,  atau yang terakhir adalah pada bidang pendidikan. Pada bidang ini kita diperkenalkan upacara dalam sekolah, diperkenalkan nippon sentris, dan didirikannya sekolah setingkat SD, SMP, dan SMA untuk pribumi.

Negatifnya juga ada, yaitu banyak guru dipekerjakan sebagai pejabat yang menyebabkan kemunduran standar pendidikan secara drastis pada saat itu.

Demikian dampak positif dan negatif sari penjajahan Jepang. Semoga, kita semua dapat mengambil hikmahnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar