Habibie - Ainun ICS gelar Kemah Pelantikan Penegak


Suasana berbeda terlihat di lapangan sepak bola MAN Insan Cendekia Serpong pada Sabtu (6/2) sore lalu. Di lapangan tersebut telah berdiri 16 tenda ukuran sedang. Ya, pada hari Sabtu lalu memang Ambalan Habibie-Ainun sedang melaksanakan perkemahan pelantikan penegak yang diikuti semua kelas 10.
Walaupun baru saja selesai melaksanakan technical meeting untuk kegiatan OSIS, peserta terlihat begitu antusias dengan kegiatan ini. Secara gotong-royong, mereka menyiapkan lapangan sepak bola untuk menjadi area perkemahan. Kegiatan perkemahan kali ini memang berbeda, hal ini karena pertama kalinya kegiatan perkemahan dilaksanakan di dalam lingkungan kampus.
Setelah menyiapkan tenda, peserta kembali keasrama terlebih dahulu untuk makan, mandi, dan kegiatan maghrib. Kembali ke area perkemahan sekitar pukul 20.00, peserta langsung mengikuti upacara api unggun sekaligus upacara pembukaan perkemahan.

Ada yang unik dalam upacara api unggun kali ini, tidak ada tata upacara sipil atau militer yang dibacakan pembawa acara, melainkan naskah cerita tentang sebuah kerajaan yang bernama Kerajaan Cendekia. Dalam cerita tersebut, dikisahkan bahwa sebuah kerajaan sedang mengadakan upacara api unggun yang dihadiri seluruh warga. Kagudep yang bertindak sebagai pembina upacara berperan sebagai Raja Cendekia.
Selain model upacara yang unik, pembawa api unggun kali ini juga unik. Mereka dikiaskan sebagai 9 perwakilan MAN Insan Cendekia di seluruh Indonesia dan satu perwakilan pemuda cendekia. Ya, saat ini ada 9 MAN Insan Cendekia yang tersebar di Indonesia, ada MAN IC Serpong, Gorontalo, Jambi, Aceh Timur, Siak, Bangka, OKI, Paser, dan Pekalongan.
Upacara api unggun selesai, dilanjutkan dengan kegiatan pentas seni. Setiap sangga yang berjumlah 16 sangga tampil satu persatu. Walaupun sempat gerimis, namun peserta tetap melanjutkan aksinya dan tak menghiraukan gerimis yang datang. Ada yang menyayi, puisi, drama, atau bahkan menari, semuanya hanyut dalam malam keakraban untuk kembali menguatkan persaudaraan setelah lebih dari 6 bulan bersama. Setelah itu, peserta dipersilahkan menuju tenda untuk memulai perlayarannya ke "samudra impian".
Pada dini hari, satu persatu sangga dibangunkan untuk melaksanakan shalat tahajud dan melakukan jelajah malam. Keadaan malam itu gelap gulita, hanya ditemani dua buah senter persangga untuk menjelajahi wilayah kampus yang lampunya mati total. Peserta dituntut untuk dapat menyelesaikan tugas di setiap pos. Di garis finish, peserta dikumpulkan di lapangan dan duduk melingkar untuk mendengarkan renungan malam dan nasehat dari kakak pembina.
Kegiatan ini diakhiri dengan upacara pelantikan yang dipimpin oleh Kak Away selaku Majelis Pembimbing Gugus Depan. Peserta berbaris dengan rapi disamping Sang Dwiwarna untuk diambil janjinya. Kak Away membacakan Tri Satya dan diikuti oleh seluruh peserta pelantikan. Puncaknya, satu persatu peserta maju ke depan untuk membasuh muka dengan air kembang tujuh rupa yang diberi oleh Forum Komunikasi Orang Tua yang saat itu hadir, dilanjutkan penyematan setangan leher oleh kakak pembina.
Wajah ceria tampak pada setiap peserta pelantikan. Setelah lebih dari satu semester digembleng oleh kakak pembina dan kakak dewan, akhirnya mereka diperkenankan mengalungkan merah putih di leher mereka. (mKA)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar