AEC (MEA) dan AFTA, untung atau rugi?

   Pada pertengahan 2015 yang lalu, mungkin sering muncul iklan layanan masyarakat di saluaran televisi mengenai MEA. Apa itu MEA? MEA atau Masyarakat Ekonomi ASEAN adalah realisasi tujuan akhir dari integrasi ekonomi sesuai visi ASEAN 2020. Sebenarnya MEA adalah istilah yang dibuat pemerintah Indonesia untuk mempermudah istilah aslinya, yakni ASEAN Economy Community (AEC).

Reformasi

gambar pertama di google dengan kata kunci "reformasi"
Hai sobat blogger, apa kabar nih? sekarang kelas ane udah masuk ke Bab Reformasi.

Apa sih yang kalian pikirkan tentang reformasi? Demonstrasi 1998? Tumbangnya Soeharto? atau Kebebasan Pers? Baik, mari kita kupas perlahan, apa itu reformasi, dan apa efeknya bagi Indonesia


Reformasi, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah perubahan secara drastis untuk perbaikan (bidang politik, sosial, atau agama) di suatu masyarakat atau negara.

Dampak Penjajahan Jepang

 Hai sobat… Dari kemaren ane ngepostnya Jepang mulu… Ya tidak bisa dipungkiri bahwa Jepang adalah salah satu dari bagian sejarah bangsa kita. Walaupun “hanya” 3,5 tahun menjajah bangsa kita, kita tidak bisa menafikan begitu saja penjajahan ini. 3,5 tahun ini justru dianggap lebih kejam dibanding penjajahan Belanda selama bertahun-tahun.

Walaupun demikian, tidak hanya dampak negatif yang kita terima sebagai bangsa jajahan. Ada juga beberapa manfaat dan bahkan sebagian besar bertahan samapai sekarang akibat penjajahan Jepang. Dampak-dampak itu meliputi berbagai bidang, ada bidang politik, sosial, budaya, ekonomi, dan pendidikan.

Fakta Jepang yang Patut Dicontoh

Sebagi salah satu negara maju di dunia, Jepang memanglah sangat luar biasa. Tidak hanya dari segi teknologi, kebiasaan mereka juga sangat luar biasa. Berikut adalah sepuluh kebiasaan orang Jepang yang patut di tiru oleh Indonesia..

Pertama, Jepang merupakan negara dengan presentase melek huruf hampir menyentuh 100% hal ini karena sejak kecil mereka dibiasakan untuk membaca. Jangan heran jika di dalam kereta, baik tua maupun muda, pelajar maupun pekerja, duduk maupun berdiri semua membaca. Ada yang membaca koran, majalah, buku, atau hanya sekedar komik atau novel.

Dunia dalam Satu Keluarga


    Hai, sobat... Pembahasan kita tentang Jepang belum beres nih...


    Penasaran gak sih? Apa yang membuat Jepang sangat berambisius untuk menjadi "pemimpin" di asia timur raya? Tentulah Jepang memiliki slogan yang mereka tanamkan dalam setiap jiwa ksatria-ksatrianya. Slogan ini adalah Hakko Ichiu.

    Hakko Ichiu berarti "Delapan Penjuru Dunia di Bawah Satu Atap" atau ada juga yang mengartikan "Dunia dalam Satu Keluarga" adalah sebuah slogan yang dipakai Kekaisaran Jepang sebagai kebijakan nasional ketika Perang Tiongkok-Jepang kedua sampai dengan Perang Dunia kedua. Slogan inilah yang digunakan sebagai simbol persaudaraan demi meujudkan kawasan kesemakmuran Asia Timur Raya saat Perang Dunia Kedua.

Kamikaze ( Pasukan "jihad" Jepang )

    Akhir-akhir ini banyak media terutama media barat menyoroti tentang bom bunuh diri yang disebut-sebut mengatasnamakan “jihad fi sabilillah”. Pada saat perang dunia kedua ada juga lho pasukan “jihad”. Memang penggunaan jihad disini agak ngaco, saya artikan (walaupun bukan arti sebenarnya) jihad itu semacam berani mati. Saat PD dulu, jepang memiliki satuan pilot dari angkatan laut dan darat yang berani menjadikan dirinya sebagai “rudal” tarakhir bagi pesawat tempurnya.

    Pasukan ini biasa disebut dengan “Kamikaze”. Secara harfiah, Kamikaze berarti “angin dewa” yang merujuk pada legenda jepang tentang angin topan besar yang berhasil menyelamatkan jepang dari serangan mongol pada 1281.

Tokoh Pergerakan Nasional

Setelah beberapa pos sebelumnya saya memposting hal-hal tentang pergerakan nasional. Pada pos kali ini saya ingin memposting beberapa tokoh yang berperan pada masa pergerakan nasional. Tentu saja, masa pergerakan nasional tidak akan terjadi jika tokoh-tokoh ini tidak ada. Siapa sajakah mereka? Berikut beberapa tokoh pergerakan nasional dan perannanya.


1. Dr. Soetomo
Beliau pernah bersekolah di STOVIA pada tahun 1903. Lalu bersama mahasiswa-mahasiswa lain, beliau mendirikan Budi Utomo pada 1908. Lalu pada tahun 1930 mendirikan Partai Bangsa Indonesia. Dilanjutkan mendirikan Partai Indonesia Raya pada 1935.

Paham-paham pada masa Pergerakan Nasional

Paham-paham baru berkembang pesat di Eropa sebelum dan ketika masa pergerakan nasional. Paham-paham ini berkembang pula di wilayah jajahan Eropa. Hal ini juga terjadi di Indonesia, paham-paham baru ini membuka dan mengubah cara berpikir bangsa Indonesia untuk memiliki semangat juang dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Paham-paham tersebut adalah :

1. Liberalisme
Liberalisme dapat diartikan kebebesan. Liberalisme mencakup banyak hal. Liberalisme politik, ekonomi, bahkan agama. Dalam pergerakan Nasional, Liberalisme berarti upaya, paham, atau keinginan kebebasan dalam mengatur berbangsa dan bernegara dari para penjajah.

Latar Belakang Pergerakan Nasional

    Pada masa kerajaan, perjuangan mengusir penjajah masih bersifat kedaerahan. kerajaan-kerajaan di Indonesia hanya mempertahankan wilayah kerajaannya masing-masing. Misal, Belanda menyerang Kerajaan A, lalu Kerajaan A mengusir belanda. Balandu pun, hanya pindah sasaran dan menyerang Kerajaan B. Cara ini tentulah sangat tidak efektif karena tidak mengusir penjajah dari nusantara. Jadi, cepat atau lambat, penjajah akan kembali lagi. Dan hal ini berlangsung sampai adanya pergerakan nasional.

    Pergerakan nasional adalah bentuk perlawanan bangsa Indonesia melawan kolonialisme dan imperialisme yang disebabkan oleh ketidakpuasan atas hal yang terjadi. Lain dengan masa lampau yang masih bersifat kedaerahan, perjuangan pada masa pergerakan nasional tidak lagi menggunakan perlawanan fisik. Melainkan dengan mendirikan organisasi-organisasi yang bersifat nasional. Organisasi ini tidak berbau kedaerahan dan agama.

Kongsi Dagang Eropa

Kongsi Dagang Belanda
Vereenigde Oostindische Compagnie atau VOCadalah Kongsi Dagang Hindia Timur Belanda. Berdiri pada tanggal 20 Maret 1602. Disebut Hindia Timur karena ada pula VWC yang merupakan persekutuan dagang untuk kawasan Hindia Barat. Perusahaan ini dianggap sebagai perusahaan multinasional pertama di dunia sekaligus merupakan perusahaan pertama yang mengeluarkan sistem pembagian saham.
VOC memiliki fasilitas-fasilitas istimewa dari negara yang membuatnya menjadi seperti negara dalam negara. VOC boleh memiliki tentara, bernegosiasi dengan negara lain, bahkan mengeluarkan mata uang.

Kolonialisme dan Imperialisme beserta bentuk-bentuknya

Pengertian Kolonialsime
     Kolonialisme berasal dari kata colunus (colonia) yang berarti tanah pemukiman/jajahan. Secara istilah kolonialisme berarti suatu usaha untuk untuk mengembangkan kekuasaan suatu negara diluar wilayah negara tersebut. Istilah ini juga menunjuk kepada suatu himpunan keyakinan yang digunakan untuk melegitimasikan atau mempromosikan sistem ini, terutama kepercayaan bahwa moral dari pengkoloni lebih hebat ketimbang yang dikolonikan.
     Kolonialisme pada umumnya bertujuan untuk menguras sumber-sumber kekayaan daerah koloni demi perkembangan industri dan memenuhi kekayaan negara yang melaksanakan politik kolonial tersebut. Dengan mencapai dominasi ekonomi atas sumber daya, manusia, dan perdagangan di suatu wilayah. Wilayah koloni umumnya adalah daerah-daerah yang kaya akan bahan mentah untuk keperluan negara yang melakukan kolonialisme.

Penjelajahan Samudra



     Penjelajahan samudra oleh bangsa eropa dilakukan untuk mencari sumber rempah-rempah untuk memenuhi kebutuhan negaranya.Mereka melakukan hal ini karena terjadinya krisis perdagangan rempah-rempah yang dialami oleh bangsa barat. Rempah-rempah memang menjadi barang yang sangat diperlukan oleh Bangsa Barat, khususnya pada saat musim dingin. Kebutuhan rempah-rempah di wilayah eropa yang sangat tinggi dicukupi oleh aktivitas perdagangan antara orang Asia dan Eropa di Laut Tengah.
      Namun, akibat meletusnya perang salib pada 1096 – 1291, aktivitas ini terganggu. Bahkan akibat Jatuhnya kota Konstatinopel (Byzantium)pada tahun 1453 ke tangan Turki Usmani, aktivitas ini terputus. Sultan Mahmud II, penguasa Turki menjalankan politik yang mempersulit pedagang Eropa beroperasi di daerah kekuasannya.

Fatahillah dan Sunan Gunung Jati, sama atau beda?

Syarif Hidayatullah atau Fatahillah?
Oke, dalam artikel kali ini akan dijabarkan siapakah Fatahillah dan siapakah Syarif Hidayatulah, apakah merupakan nama dari satu orang atau memang berbeda orang? Mari kita mulai...

Menurut Edi S.Ekadjati dari Carita Purwaka Caruban Nagari, memang makam kedua tokoh itu sama-sama ditempatkan secara berdekatan di Pasir Jati Bukit Sembung Cirebon. Namun, kedua tokoh itu berbeda orang. Sunan Gunung Jati wafat tahun 1568 sedangkan Fatahillah wafat tahun 1570.

Tradisi Islam

Hai sobat, setelah pos-pos tentang Hindu-Budha, sudah saatnya kita masuk ke Sejarah Islam di Indonesia. Setelah barabad-abad nusantara menganut kepercayaan animisme-dinamisme lalu menganut Hindu-Budha sekarang Indonesia menjadi bangsa yang mayoritas penduduknya Muslim.
Penyebaran Islam di Nusantara tidaklah sama dengan penyebaran islam di timur-tengah dan eropa yang menggunakan pedang. Karena kultur masyarakat kita yang ramah dengan pendatang, para penyebar islam di Nusantara menggunakan pendekatan kultural dan dagang.

Bukti Peninggalan Hindu-Budha

           Pada pos sebelumnya, penulis sudah mengulas tentang teori masuknya hindu-budha ke Indonesia. Namun, hal itu menjadi omong kosong jika tidak terdapat bukti peninggalan Hindu-Budha di Indonesia. Pada pos kali ini, penulis mencoba mengulas tentang Bukti Peninggalan Hindu-Budha di Indonesia.

Candi

           Kata candi diduga berasal dari kata candika yang merupakan nama salah satu perwujudan Dewi Durga. Tetapi, penafsiran di luar negeri, istilah candi hanya merujuk pada bangunan peninggalan Hindu-Buddha di Indonesia dan Malaysia.
Kebanyakan candi Hindu-Buddha di Indonesia berada di pulau Jawa. Hal ini dapat dilihat dari peta persebaran candi di Indonesia di samping.
 

Berbagi Info PPDB Insan Cendekia 2016

Assalamualaikum wr. wb.,
Wah, tahun pelajaran baru sudah dekat nih. Buat yang kelas 6, 9, dan 12 tentu sudah mulai mencari SMP, SMA, atau Perguruan Tinggi yang ingin menjadi tempat tholabul ‘ilmi selanjutnya pasti.
Nah, khusus buat adek-adek kelas 9 SMP/MTs sederajat, kenal sama MAN Insan Cendekia? Atau memang sudah mengincar sekolah ini? Ya, kali ini penulis ingin berbagi informasi mengenai PPDB MAN Insan Cendekia berdasarkan pengalaman penulis tahun lalu.
Sebelum lebih jauh, saat ini ada 9 MAN Insan Cendekia yan sudah beroperasi yaitu MAN IC Serpong ( ini sekolah penulis ) sebagai sekolah tertua yang didirikan tahun 1996, MAN IC Gorontalo tahun 1997, MAN IC Jambi, dan ada 6 MAN IC yang baru dibuka tahun lalu yaitu MAN IC Aceh Timur, MAN IC Bangka Tengah, MAN IC Paser, MAN IC OKI, MAN IC Pekalongan dan MAN IC Siak. Menurut info yang penulis terima, tahun pelajaran ini akan dibuka lagi 8 IC di provinsi lain, yaitu : MAN IC Sorong Papua Barat, MAN IC Tanah Laut Kalsel, MAN IC Batam Kepri, MAN IC Bengkul Tengah Bengkulu, MAN IC Kota Kendari Sulawesi Tenggara, MAN IC Palu Sulawesi Tengah, MAN IC Padang Pariaman Sumbar, dan MAN IC Sambas Kalbar.

Dasa Pitutur Sunan Kalijaga


Sunan Kalijaga
Kenalkan sama Sunan Kalijaga? Ya beliau adalah salah satu Waliyullah yang menyebarkan Agama Islam di tanah jawa. Selain terkenal dengan tembang-tembang ciptaannya, murid dari Sunan Bonang ini juga dengan “Dasa Pitutur”. Sesuai dengan namanya, dasa yang berarti sepuluh dan pitutur berarti perkataan, Dasa Pitutur berarti sepuluh perkataan atau pesan Sunan Kalijaga untuk orang jawa. Dalam perkembangannya, Dasa Pitutur ini menjadi sebuah filosofi tersendiri bagi orang jawa.

Pada pos kali ini, penulis akan mencoba menjelaskan Dasa Pitutur Sunan Kalijaga.

Pertama, Urip iku Urup, filosofi pertama ini sudah cukup terkenal. Secara bahasa, pesan ini berarti Hidup itu Nyala. Nyala di sini berarti bermanfaat, maknanya Hidup itu hendaknya memberi manfaat bagi sekitarnya, tidak hanya untuk pribadi. Ada juga kata mutiara yang berbunyi "Orang yang sukses adalah orang yang bermanfaat bagi sekitarnya. Karena dalamnya makna pesan ini, penulispun menjadikannya sebagai Subtitle blog ini.

Kedua, Memayu Hayuning Bawono, Ambrasto dur Hangkoro. Pesan ini berarti hidup di dunia harus mengusahakan keselamatan; kebahagiaan dan kesejahteraan; dengan memberantas sifat angkara murka, serakah, dan tamak. Pesan ini sangat pas disebarkan pada zaman sekarang ini, dimana orang mencari kebahagiaan dengan memelihara sifat serakah dan tamaknya.

Ketiga, Suro Diro Joyo Jayaningrat, Lebur dening Pangastuti yang berarti, sifat keras hati, picik, dan angkara murka hanya bisa dikalahkan dengan sikap bijak, lembut, dan sabar. Tentu hal ini benar, tidak seperti zaman sekarang yang melawan kejahatan dengan kejahatan.

Keempat, Ngluruk tanpo Bolo, Menang tanpo Ngasoraken, Sekti tanpo Aji-aji, Sugih tanpo Bondo. Pesan ini tentang menjadi orang yang berwibawa atau orang yang berkharisma. Berarti Berjuang tanpa membawa massa, Menang tanpa merendahkan lawan, Berwibawa tanpa mengandalkan kekuatan, dan Kaya tanpa didasari Harta. Cukup sulit memang, tapi jika kita bisa melakukannya, kelak kita akan menjadi orang yang disegani.

Kelima, Datan Serik lamun Ketaman, Datan Susah lamun Kelangsan. Yang berari jangan gampang sakit hati manakala musibah menimpa diri, jangan sedih manakala kehilangan sesuatu. Sunan Kalijaga berpesan agar kita mudah merelakan, karena sejatinya semua yang kita miliki hanyalah titipan.

Keenam, Ojo Gumunan, Ojo Getunan, Ojo Kagetan, Ojo Aleman. Filosofi ini berarti jangan mudah terheran-heran, jangan mudah menyesal, jangan mudah terkejut-kejut, dan jangan manja.

Ketujuh, Ojo Ketungkul marang Kelungguhan, Kadonyan, lan Kemareman. Berarti Janganlah terobsesi dengan keinginan untuk memperoleh kedudukan, kebendaan, dan kepuasan duniawi.

Kedelapan, Ojo Kuminter mundak Keblinger, Ojo Cidra mundak Cilaka. Yang memiliki arti jangan merasa paling pintar agar tidak salah arah, jangan suka berbuat curang agar tidak celaka.

Kesembilan, Ojo Milik Barang kang Melok, Aja Mangro mundak Kendo. Berarti jangan tergiur dengan hal-hal yang tampak mewah, cantik, dan indah, jangan berpikir mendua agar tidak kendor niat dan kendor semangat.

Dan yang terakhir atau kesepuluh, Ojo Adigang, Adigung, Adiguno. Yang memiliki arti jangan sok berkuasa, sok besar, dan sok sakti.

Habibie - Ainun ICS gelar Kemah Pelantikan Penegak


Suasana berbeda terlihat di lapangan sepak bola MAN Insan Cendekia Serpong pada Sabtu (6/2) sore lalu. Di lapangan tersebut telah berdiri 16 tenda ukuran sedang. Ya, pada hari Sabtu lalu memang Ambalan Habibie-Ainun sedang melaksanakan perkemahan pelantikan penegak yang diikuti semua kelas 10.
Walaupun baru saja selesai melaksanakan technical meeting untuk kegiatan OSIS, peserta terlihat begitu antusias dengan kegiatan ini. Secara gotong-royong, mereka menyiapkan lapangan sepak bola untuk menjadi area perkemahan. Kegiatan perkemahan kali ini memang berbeda, hal ini karena pertama kalinya kegiatan perkemahan dilaksanakan di dalam lingkungan kampus.
Setelah menyiapkan tenda, peserta kembali keasrama terlebih dahulu untuk makan, mandi, dan kegiatan maghrib. Kembali ke area perkemahan sekitar pukul 20.00, peserta langsung mengikuti upacara api unggun sekaligus upacara pembukaan perkemahan.

Teori masuknya Hindu-Budha ke Indonesia


Apa yang pertma kali kalian pikirkan tentang kaitan Hindu-Budha dengan Indonesia? Ya, mungkin bagi sebagian kita saat SD / SMP sudah pernah mendapat materi tentang hal tersebut. Letak Indonesia yang berada di jalur pelayaran internasional membuat Indonesia terpengaruh dengan luar. Ketika para pedagang India datang ke Indonesia misalnya, tidak hanya terjadi kegiatan jual beli disana, namun juga adanya transfer kebudayaan seperti agama, sistem pemerintahan, dan lain-lain. Hal ini pulalah yang membuat tersebarnya agama Hindu – Budha di Indonesia.

Seperti bab-bab lain di sejarah, masuknya hindu-budha ke Indonesia juga masih memunculkan tanda tanya. Bagaimana cara mereka bisa masuk ke Indonesia? Pertanyaan ini menghasilkan beberapa teori tentang masuknya Hindu – Budha ke Indonesia. Namun, teori – teori ini juga masih diperdebatkan karena tiap teori memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing.

Untuk lebih jelasnya mari kita ulas satu persatu teori-teori tersebut.

Budayaku, budayamu, budaya kita semua. (bagian 1)


narsis saat latihan
"Khif, ini gimana pioneringnya?" kata topaz kepadaku.
"Kamu sama Abdi buat simpul di sebelah sana." kataku, ya kami sedang berlatih membuat sebuah pionering untuk mengikuti sebuah lomba pramuka di tingkat kwaran. Ketika itu aku masih menjadi pratama, oleh karena itu aku bertugas membagi tugas kepada teman-temanku di regu ini. 
"Khifni !" panggil Kak Edi, pembinaku, berperawakan agak besar namun atletis karena beliau guru olahraga. Beliau menjadi panutan kami di Pasukan Penggalang.

Sejarah? Apa itu?

        Sebagian dari kita mungkin sudah pernah mendapat pelajaran sejarah. Baik itu Sejarah Indonesia, Sejarah Kebudayaan Islam, ataupun yang lain. Namun, mungkin ada sebagian dari kita yang belum mengetahui pengertian dari sejarah itu sendiri.

        Menurut Kamus Besar Bahsa Indonesia (KBBI) Sejarah berarti :
  1. Asal-usul (keturunan) silsilah
  2. Kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau, riwayat, tambo, cerita
  3. Pengetahuan atau uraian tentang peristiwa dan kejadian yang benar-benar terjadi di masa lampau

Lampu Kuning 2 Bulan


"Shadaqallahul adzim...." Ucap kami serempak ketika Pak Huda, ketua RT kami mengkhatamkan Alquran. Hari ini aku dan warga kampungku, seperti Ramadhan sebelumnya mengadakan tadarus Alquran di Musholla. Kebetulan hari ini adalah tadarus terakhir dan khatam terakhir pada Ramadhan tahun ini, karena 2 hari lagi lebaran.

"Silahkan dimakan" Pak RT mempersilahkan kami memakan hidangan yang sudah disediakan. Jarum jam sudah menunjukan pukul 01.00 WIB, karena aku takut kesiangan bangun sahur untuk hari terakhir puasa aku pun pamit pulang lebih dahulu.

~~~

"Assalamualaikum..." Ku beri salam ketika membuka pintu, tak ada jawaban, keluargaku sudah tidu semua kecuali adikku yang ke dua karena ia ikut tadarus bersamaku.

"Dek, Mas tidur duluan ya.." kataku pada adikku. Aku langsung menuju kamarku. Berukuran panjang bendera pusaka dengan lebar yang sama, cat putih dengan lampu bohlam kuning.

Zaman Batu

Ya, kali ini penulis akan menyampaikan artikel dengan judul zaman batu. Zaman batu terkenal dengan adanya penemuan-penemuan alat-alat atau perkakas yang terbuat dari batu. Sebenarnya pada zaman ini tidak hanya menggunakan batu sebagai bahan dasar alat-alat. Tapi juga kayu, namun kayu tidak dapat awet seperti batu sehingga tidak ada bukti-buktinya.

Zaman batu dibagi menjadi 4 zaman yaitu :

A.      Zaman Batu Tua (Paleolitikum)

Zaman Paleolithikum ditandai dengan kebudayan manusia yang masih sangat sederhana yakni nomaden (tempat hidup berpindah-pindah) dan mencari makanan dengan berburu / mengumpulkan (food gathering). Zaman ini berlangsung kira-kira 600 ribu tahun.

Pada zaman ini, berdasarkan penemuan fosil manusia purba, jenis manusia purba hidup pada zaman Paleolitikum adalah Pithecanthropus Erectus, Homo Wajakensis, Meganthropus paleojavanicus, dan Homo Soliensis. Fosil ini ditemukan di aliran sungai Bengawan Solo.

Contoh Laporan Perjalanan non-formal

Hai akhi.., ada yang pengin tahu gimana nyusun laporan perjalanan yang semi formal, berikut laporan perjalanan ane kemarin, baru dikumpulin akhi...


The Youth Pledge (Sumpah Pemuda)


       The Youth Pledge (Indonesian: Sumpah Pemuda), was a declaration made on 28 October 1928 by young Indonesian nationalists in The Second Youth Con
gress (Indonesian: Kongres Pemuda Kedua). They proclaimed three ideals, one motherland, one nation and one language. The first Indonesian youth congress was held in Batavia, capital of the then-Dutch East Indiesin 1926. It produced no formal decisions but did promote the idea of a united Indonesia.

       In October 1928, the second Indonesian youth congress was held at three different locations. In the first session, the hope was expressed that the congress would inspire the feeling of unity. The second session saw discussions about educational issues. In the third and final session, held at Jalan Kramat Raya No, 106, on October 28 participants heard the future Indonesian national anthem Indonesia Raya by Wage Rudolf Supratman.